Lollimato

Tales of Fairies

[FF MyungEun] The Killing Part 2 : Be Nice Training Member, L!

44 Comments

The Killing MyungEun

Rating : PG

Gendre : Romance, Angst

Main Cast : Infinite’s L and APink’s Naeun

Sumarry : Ketika L yang playboy masuk dalam organisasi detektif besar di Korea, dia bertemu dengan Son Naeun, gadis super dingin yang menjadi seniornya. Masalahnya, L berada dalam lingkaran masa lalu Naeun yg suram.

Part 1 : Welcome to Cullim Killing Unit

***

Angin dingin berhembus di kota Seoul. Sang mega mulai meredup dengan warna abu-abu gelap yang khas. Mungkin beberapa menit kedepan hujan akan turun. Sayangnya kita tidak akan melihat tetesan air pada daun, mereka sedang berguguran sekarang.

            L berlahan membuka matanya yang masih terasa berat. Ia tak mau bangun sekarang jika saja tidak ada hal-hal yang sungguh mendesak. Pria tampan itu harus sudah tiba di gedung CKU pukul 10 pagi hari ini untuk menjalani masa training. Dan lagi angin dingin ini begitu terasa menusuk setiap pori-pori kulitnya. L terbiasa tidur dengan hanya menggunakan celana katun panjang berwarna hitam dan bertelanjang dada. Rasanya lebih nyaman seperti itu.

            Ia berjalan meninggalkan peraduannya keluar kamar. Sesaat lelaki itu mengintip kamar adik sepupunya yang kosong. Sungjong memang sudah pergi lebih dahulu tadi pagi. Bocah itu –sebenarnya tidak bisa dipanggil seperti itu mengingat dia sudah berkepala dua– sempat membangunkal L tapi sifat kerbau pemalas dalam diri kakaknya ini mengharuskannya mengerjakan semua aktivitas pagi sendirian.

 

Hyung,

Aku membuat omelet untukmu. Sarapan dan segera mandi. Pakaianmu sudah aku laundry, ambil saja di lemari kamarku. Selamat pagi btw ^^

 

            L tersenyum tipis membaca pesan Sungjong pd kertas kecil diatas meja makan. Diliriknya sepiring omelet besar disana. Jiwa kekanak-kanakan lelaki bermarga Lee itu dituangkan dengan gambar emoticon smile yang digambarnya diatas sarapan L dengan memanfaatkan saus, mayo, dan keju parut. L menikmatinya, yah walau sudah 22 tahun, dia juga masih childish. Kadang malah lebih perah dari adik sepupunya itu.

            Hari ini hari pertamanya training. Ia masih ingat instruksi dari Woohyun sunbaenim, ‘besok datanglah jam 10 pagi, jangan terlambat lagi. Karena kau akan diasuh oleh agen-agen terbaik kami. Mungkin kau akan detraining nona Eunji, itupun jika kondisi nona Naeun belum membaik’.

            Nona Naeun, Son Naeun, Dark Angel, Ice Princess; entah berapa banyak nama untuk seorang gadis berambut panjang bergelombang yang kemarin sempat meninggalkan tanda dibenak L. Namu semua nama itu menciptakan satu kesimpulan, dia bukan gadis yang hangat dan rapuh seperti kelihatannya. Dia dingin dan serius. Yang masih tak L percaya, bagaimana bisa gadis itu melumpuhkannya bahkan sebelum mereka saling mengenal? Seolah-olah dia terkena sindrom yang orang-orang sebut cinta.

            Cih, cinta. Entah kenapa kata itu selalu terdengar menggelikan. L selalu menganggap wanita sebagai objek yang harus diperlakukan dengan baik. Untuk satu alasan, agar ia mendapat kepuasan karena wanita-wanita itu sepantasnya melakukan timbale balik. Yah begitulah pandangannya selama ini. Wanita mengambil tulang rusuk pria, jadi sudah seharusnya mereka berterimakasih pada kaumnya.

            Seusai sarapan, L melangkah ke kamar mandinya. Kakinya terhenti didepan kaca washtafel dan tersenyum pada pantulan dirinya. Ia mulai beraksi meniup poninya agar menimbulkan kesan cool. “Pagi tampan”

 

***

            “ Eungh”

            Seorang gadis cantik bangun dari tidurnya. Tangan kanannya yang tadi menggenggam botol alcohol kini memegangi kepalanya. Sakit menggerogoti; selalu seperti ini efek dari meminum berbotol-botol alcohol hingga mabuk dan tertidur. Gadis itu biasa melakukannya jika sedang stress dan semacamnya. Pertemuannya dengan L benar-benar mengacaukan pikirannya. 2 orang yang tidak punya hubungan darah…bagaimana bisa mereka begitu mirip? Nyaris tidak ada beda!.

            Naeun bergerak meinggalkan kamarnya menuju dapur, meminum segelas air sebelum pergi mandi. Sambil merasakan air mineral menyusuri kerongkongannya, gadis itu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru apartemennya. Apartemen kecilnya hanya mempunyai 3 ruang yaitu dapur, kamar mandi, dan gudang mini. Setelah pintu masuk, kita hanya perlu berjalan lurus untuk menemukan tempat tidur Naeun. Ia malas menyewa apartemen yang lebih besar. Sekecil ini saja masih tak terurus.

            Naeun mengecek ponselnya; 4 whatsapp dari Eunji, 1 email dari Dongwoon –kakak lelaki Naeun–, 3 missed call dari Chorong. Ah ya, ada sekitar 12-15 SMS yang dikirimkan para staff CKU untuk memberi semangat pada sang Dark Angel dianggap sedang sakit.

            Jam 9.05 pagi, masih terlalu dini untuk bangun mengingat semalam ia terlelap jam 3 pagi. Tp ini hari pertama training, entah siapa yang akan diasuhnya. Pria yang nampak cantik –yang belum Naeun ingat namanya– ataukah……..Myungsoo? oke ralat, kloningan Myungsoo. Naeun membaca berbagai pesan dari rekan-rekan kerjanya.

 

Whatsapp : Jung Eunjjang!

Hei Dark Angel, Kau tahu sesuatu?

 

Yang akan kau training itu /damdamdamdamdamdam/

 

L Kim!! Jika kau tidak ingat, dia yang…….err……..mirip Myungsoo itu

 

Jika kau tidak bisa melakukan ini, aku bisa menggantikanmu. Aku tak mau melihatmu kacau lagi…..

 

            Naeun menghela nafas pelan. Baiklah, kloningan Myungsoo, sekarang akan banyak waktu untuknya bersama lelaki itu. Banyak waktu untuknya mengenang bagaimana rasanya menatap wajah itu secara nyata, bukan gambar atau semacamnya. Ia tidak tahu harus merasa senang atau sedih dengan semua ini. Tapi….mereka akan berada dalam satu kantor, tak mungkin Naeun menghindarinya kan?. Cepat atau lambat ia harus bisa mengontrol diri agar tidak menjadi ‘lemah’ dihadapannya. Setelah menarik nafas mantap, ia mulai mengetik jawaban untuk whatsapp Eunji.

 

Whatsapp: Son Yeoshinaeun

 

Jangan khawatir, aku baik-baik aja

 

***

            Naeun duduk di sudut paling belakang dalam bus dengan earphone bertengger di 2 telinganya. Disana mengalun lagu-lagu lama; lagu-lagu hits 3 tahun lalu. Gadis itu mungkin tidak ingat kapan terakhir kali ia mengupdate ponselnya.

            Hawa dingin mendadak menusuk kulitnya. Ia menoleh keluar jendela. Sial, harusnya Naeun mengikuti instingnya untuk membawa payung!. Sang Dark Angel melepas earphonenya dan mulai melirik arloji hitam di pergelangan tangan kanannya. Jam 9:45, seharusnya ia sudah hampir tiba sekarang. matanya berbinar ketika bus berhenti saat itu juga. Cepat-cepat ia turun dari trasnportasi umum itu dan berlari-lari kecil  menerobos hujan untuk berteduh di halte.

            Ia duduk disana sembari menggosok-gosok tangannya mencari kehangatan. Naeun mengedarkan pandangan. Aneh, tidak biasanya halte sesepi ini ketika hujan datang. Kemana perginya orang-orang?.

            “ Hei” panggil sebuhan suara yang membuat Naeun reflex berbalik. Matanya membulat ketika ia mengenal siapa sosok yang memanggilnya, seseorang pemuda tampan yang kini tersenyum padanya.

            “ Myungsoo?” ucap Naeun tak percaya. Senyum pemuda itu hilang seketika. Myungsoo lagi, batin pemuda yang tak lain adalah L itu. ia bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Naeun –yang tanpa berkedip memandangi perpindahan wajah tampan itu– dan duduk disampingnya. Ia bersandar sembari memandangi hujan yang turun.

            “ Sayangnya aku bukan Myungsoo” ucapnya tanpa memandang Naeun. “ Aku L. bisakah kau memanggilku dengan nama itu?”

            Naeun ikut memandangi hujan dengan mulut bungkam. Ia tidak tahu harus membalas apa kata-kata L dengan kalimat apa. Yang ia tahu hanya L tengah bergesar tanpa menimbulkan tanda-tanda pergerakan agar bisa duduk lebih dekat dengan Naeun.

            “ Apa jadwalmu malam ini kosong?” tanya L tiba-tiba. Oh ya, Naeun dapat melacak situasi yang diciptakan pria itu sekarang.

            “ Sayangnya tidak, L-ssi”. Kini Son Naeun sudah bisa mengucapkan nama itu alih-alih memanggilnya Myungsoo. “ Aku yakin latihan kita tidak akan berakhir hari ini”

            L menaikan salah satu alisnya. “ Jadi kita tidak bisa berkencan hari ini?”.

            Kata-kata itu membuat Naeun tertawa. Bukan tawa lepas, tapi tawa yang bercampur makna; ejekan, tak percaya, dan tersanjung.

            “ Sebagai peserta training baru, kau cukup bernyali juga untuk mengajakku kencan dengan cara segamblang itu” ujar Naeun.

            “ Kau memang seniorku tapi kurasa usiamu tidak lebih tua dariku”

            “ Aku 2 tahun lebih muda darimu”

            “ Nah! There’s no reason for me to beg a date formally”

            Senyum samar kembali nampak diwaja gadis cantik itu. “ Sayangnya aku tak biasa menerima kencan. Apalagi dari juniorku sendiri”

            “ Tidak biasa atau memang tidak ada yang mengajakmu?”

            Naeun tertohok mendengarnya. Pertanyaan macam apa itu?.

            “ Jika dengan cara gambling sepertimu, mungkin tidak. Tapi undangan makan malam special dengan cara manis, aku tak bisa mengingat berapa banyak tawaran itu datang”. Ketenangan dari jawaban Naeun membuat L merasa takjub. Biasanya para gadis akan merasa sangat direndahkan dengan pertanyaan yang…….membuat mereka terlihat tidak laku dan semacamnya.

            “ Aku baru tahu kalau kau sedikit materialistis. Bagaimana cara mereka menyebutnya? Matre?”. Hati Naeun mulai jengkel. Kenapa setiap kalimat yang dilontarkan pria kloningan Myungsoo ini selalu membuat hasrat membunuhnya berkobar?.

            “ Sepertinya kau salah tafsir, L-ssi. Bukan materialistis, melainkan berkelas. Setiap orang memiliki kelasnya masing-masing dan aku ada di kelas yang sedikit lebih tinggi. Tidak bermaksud meninggikan diri lho”.

                Damn it!, Maki L dalam hati. Kelihatannya dia beradu mulut dengan orang yang salah. Naeun baru saja melecehkannya secara batin dengan kalimat yang secara tidak langsung mengatakan dia ada di level rendahan. Sungguh penghinaan besar bagi lelaki itu. tanpa L sadari, Naeun tersenyum penuh kemenangan. Hampir tertawa malah.

            “ Hey, hujannya sudah mulai reda. Lebih baik kita pergi ke kantor sekarang atau Woohyun oppa akan marah” ajak Naeun seraya berdiri dan meregangkan badan.

            “ Kau bisa takut juga dengannya?” tanya L remeh.

            “ Aku menghormati yang lebih senior. Ciri khas orang-orang high class. Kuharap kau tidak minder” jawab sang Dark Angel enteng. Skak mat mati langkah! 2-0 untuk Naeun dan L dalam adu mulut tidak jelas ini.

 

***

            “ Selamat pagi nona Naeun” sapa beberapa orang yang berpapasan dengan gadis bermarga Son itu ramah. Naeun hanya bisa tersenyum seadanya yang tak lain adalah personality-nya sebagai Dark Angel. L yang berjalan dibelakang Naeun mulai dihujani berbagai tatapan; iri, takjub, penasaran, dan kaget. Ada 2 spekulasi yang muncul mengenai pria kelahiran 1992 tersebut. Pertama: mungkin dia adalah training dari Amerika yang dibicarakan orang-orang. Kedua: sepertinya CKU mulai menyewa pengawal untuk Nona Naeun.

            Eunji –yang baru keluar dari ruang laboratorium CKU– menadak heboh melihat kedua orang ini datang bersamaan. Dialek Satoori-nya terdengar lebih naik turun dari biasanya. “ Yak yak yak…..apa yang terjadi disini?”.

            Naeun dan L saling pandang lalu mengangkat bahu mereka bersamaan dengan wajah tak peduli.

            “ Tak sengaja bertemu di halte” jawab L enteng.

            “ Lalu pergi bersama ke kantor” sambung Naeun. Eunji menatap kedua insane itu penuh penilaian sebelum akhirnya mengangguk percaya.

            “ Cepat pergi ganti baju dan memulai….trainingnya” suruh Eunji meski agak ragu menyebutkan hal itu. Naeun menyadari maksudnya, Eunji mengkhawatirkannya. Yang bisa ia lakukan hanya menggenggam tangan Eunji dengan senyum samar.

            L mengedarkan pandangannya kesetiap sudut gedung CKU seolah mencari sesuatu. “ Mana Sungjong?”

            “ Sedang menjalani masa trainingnya dengan Bomi” jawab Eunji singkat. Naeun sedikit terkejut.

            “ Si polos itu? tidakkah ini berlebihan? Bisa remuk badan kurusnya jika berhadapan dengan Bomi eonni!” seru Naeun, terdengar seperti datar dan tenang meski sesungguhnya ia shock.

            “ Jangan remehkan ia. Sungjong itu pemegang sabuk hitam Taekwondo walau penampilannya polos dan kekanak-kanakan”. L melemparkan pandangannya pada jam besar di tembok gedung CKU. “ Sudah hampir jam 11, lebih baik kita bersiap-siap sekarang, Naeun-ssi” sambungnya sambil mengerling nakal pd Naeun dan pergi. Naeun memandanginya jijik, beda lagi dengan Eunji yang sudah seperti ikan tanpa air. Megap-megap idiot.

            “ Ini seperti melihat Myungsoo berubah menjadi hot men ya?” gumam Eunji tidak jelas. Tatapan jijik Naeun kini terarah pada sahabatnya itu.

            “ Dia L, bukan Myungsoo. Myungsoo-ku tak mungin bertingkah seperti penjahat kelamin macam dia” sanggah Naeun lalu berjalan menuju ruang ganti meninggalkan Eunji yang masih terbengong-bengong.

 

***

            “ Jadi, kau training baru dari Amerika itu?” tanya seseorang ketika L sedang melepaskan kausnya. Ia menoleh pada beberapa staff yang juga sedang ganti baju di ruangan itu. Seorang dari mereka yang berbadan kekar tersenyum hangat. “ Aku Hoya”.

            L mengangguk pelan dengan senyum termanisnya. Ia agak ciut juga dengan otot-otot Hoya yang seolah siap membantingnya jika macam-macam.

            “ Aku L” balas si tampan. Ia menatap orang-orang lainnya disana dengan tatapan penuh tanya. “ Dan…kalian?”.

            “ Yook Sungjae imnida” ucap maknae CKU. Tinggal seseorang yang belum memperkenalkan diri. Seorang lelaki yang nampaknya tertidur.

            “ Aigoo, anak itu selalu saya terlelap tiap kali ada kesempatan”. Hoya yang baru saja menggunakan logat naik turun seperti Eunji itu menggeleng-gelengkan kepala.

            “ Oh? Kau dan nona berponi itu satu kampung? Dialek kalian sama”

            “ Nona berpon– Eunji maksudmu? Iya, kami berasal dari Busan” jawab Hoya. “ Ngomong-ngomong kau menjadi murid training siapa?”

            “ Son Naeun”

            “ Eh?”

            Hoya sedikit tertegun. Diliriknya rekan sepekerjaannya yang terlelap disudut ruangan. “ Kupikir kau bersama Bomi atau Chorong”

            “ Sayangnya aku menjadi murid Dark Angel kalian. Kedengarannya agak buruk ya?”. L mengulum senyum tertahan. “ Tapi dia cantik juga”

            “ Dia memang yang terbaik di CKU. Tapi…..kau tak menyukainya kan?” tanya Hoya was-was. Bukannya menjawab, L malah tersenyum penuh arti. Ia sendiri bahkan tidak tahu kenapa ia dapat tersenyum seperti itu.

            “ Aku training dulu, Hoya sunbae. Sampai ketemu nanti” pamit L lalu keluar dari ruangan. Didalam sana Hoya dan Sungjae saling pandang dengan wajah mengeras sebelum akhirnya menatap pria-tukang-tidur itu bersamaan.

            “ Dia benar-benar tidur kan hyung?” tanya Sungjae khawatir. Hoya mengamati secara cermat pria-tukang-tidur itu.

            “ Aku tahu kau sudah bangun sekitar 12 detik yang lalu dan mendengar segalanya, Kai. bangunlah sekarang”

 

***

            “ Sudah cantik, nona Son” ucap Chorong yang entah sejak kapan masuk kedalam ruang ganti. Naeun meringis pelan mendengarnya. Ia bertanya-tanya kenapa hari ini rasanya betah berlama-lama didepan cermin. Gadis itu menatap atasannya melalui jendela, agak bingung kenapa Chorong menatapnya tajam seperti itu. Pandangan yang sama ketika gadis kelahiran 1991 tersebut tengah mengintrogasi tersangka-tersangka mereka.

            “ Naeun-a” panggilnya. Nah kan, nadanya bagai racun yang mematikan. Naeun menoleh dengan hati-hati.

            “ Ya?” sahutnya dengan suara tertahan. Chorong yang seperti sekarang ini memang lebih menyeramkan dari apapun.

            “ Kenapa kau kemarin?” tanya Chorong. Harusnya Naeun sudah tahu apa yang akan ditanyakan seniornya itu. Rasa keingintahuan besarnya memang merepotkan kadang-kadang.       “ Ini seperti kembali pada masa-masa SMA-ku eonni” jawab gadis itu dengan senyum samar –seperti biasa–. Alis Chorong saling bertaut.

            “ Masa SMA? Si L itu mengingatkanmu pada siapa sampai kau menjadi mellow dan hilang kendali seperti itu?”

            Naeun hanya diam. Kini tangannya menyentuh kalung berbandul kotak yang berarti M (adalah hangul M) sembari menarik nafas. Aroma tubuhnya kembali tercium, hangat tubuhnya kembali terasa, dan bisikan cintanya yang singkat namun dalam…..kembali terdengar di telinga Naeun. Simfoni music terindah yang pernah mampir di indra pendengarannya.

            Nona Son mulai buka suara. “ Eonni-a, pernah kuceritakan mengenai cinta pertamaku?”

            “ Cinta pertama? Satu-satunya alasan kenapa kau bisa ada disini? Ya, aku ingat” ujar Chorong. Chorong melihat seulas senyum diwajah Naeun yang semakin membuatnya penasaran setengah mati. Apa hubungannya L dan cinta pertama?. “ Yang….sudah meninggal itu kan?”

            “ Dan sekarang dia muncul lagi dihadapanku dalam wujud yang berbeda”. Naeun berbalik menatap Chorong yang masih mencerna kata-kata Naeun.

            “ Jadi….maksudmu…..”

            “ Cinta pertamaku tampan kan? Sekarang kau tak perlu penasaran lagi” potong Naeun dengan senyum manis. “ Aku duluan eonni-a”

 

***

            L berjalan dengan gagahnya menuju ruang training. Ia nyaris tak bisa menyembunyikan senyum ketika merasakan seluruh gadis di CKU seakan terpana melihatnya. Ia menyadari kalau wajahnya memiliki candu tersendiri bagi kaum hawa yang melihatnya. Berani taruhan, jika wanita melihatnya pertama kali, mereka tak akan berkedip sekitar 3 detik saking tampannya. Langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang meneriakinya dengan nama lain namun familiar.

            “ Myungsoo!”

            Kenapa suara Naeun jadi lebih berat? Pikir L. Ia berbalik dan mendapati seorang lelaki jangkung dengan wajah konyol tengah menatapnya shock. Kedua tangannya menangkup wajah L karena tak percaya dengan pemandangan didepannya.

            “ Myungsoo?” ucapnya penuh keterkejutan. Baiklah, satu lagi orang yang memanggilanya Myungsoo. Sebenarnya semirip apa dia dengan si Myungsoo itu?.

            “ Aku L” desis L mulai sebal seraya melepaskan tangan lelaki itu darinya. Wajah malasnya berubah begitu melihat Naeun berjalan menghampirinya.

            “ Sungyeol oppa? Tugasmu di Thailan sudah selesai?” tanya Naeun. Sungyeol mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari L.

            “ Naeun-a, bagaimana caranya…………Myungsoo kita bisa kembali?”

            “ Sayangnya dia bukan Myungsoo kita. Hanya seseorang yang mirip dengannya”

            “ Semirip ini? Mustahil!”. L mundur selangkah ketika telunjuk Sungyeol mengacung-acung kearahnya. “ Mereka hampir tidak ada beda!”

            Naeun menepuk-nepuk punggung Sungyeol agar sedikit rileks. “ Kalau saja dia memang Myungsoo, aku pasti sudah memborgol kedua tangan kami dan membuang kuncinya agar tidak terbisa lagi dengannya”.

            “ Oh…ya”. Sungyeol menoleh kearah Naeun yang menatap L dengan pandangan kosong.

            “ Oppa-ya, kami sudah harus training. Sampai ketemu lagi nanti” pamit Naeun lalu menggenggam pergelangan tangan L dan membawanya pergi dari situ. Tanpa gadis itu ketahui, L sebenarnya sedang tersenyum tidak jelas sekarang. Sepertinya kebahagiaan begitu meledak-ledak dalam dirinya ketika nona Son menggandengnya.

            “ Hey, Dark Angel” panggil L.

            “ Panggil aku sunbaenim” sahut Naeun tenang. L memutar bola matanya tak peduli.

            “ Seandainya nanti aku menyatakan cinta padamu, kau akan menerimaku sebagai L atau sebagai Myungsoo?”

            “ Tch, pernyataan bodoh macam apa itu?”. Naeun menarik nafas menahan emosi. Yang pasti ia tak akan lagi menganggap L sebagai Myungsoo. Sifat mereka bertolak belakang dan L cenderung menyebalkan. “ Lagipula percaya diri sekali aku akan menerimamu”

 

***

            “ Akh~”

            L yang terkapar di lantai ruang training itu merintih pelan. Ini leblih buruk dari yang ia bayangkan. Hari pertama latihan dan dia harus menghadapi monster-monster petarung CKU. Walaupun ia pemegang sabuk hitam Taekwondo, kemampuan para agen disini jauh diatas rata-rata. L penasaran berapa macam beladiri yang mereka pelajari. Semua menggunakan kombinasi antara Taekwondo, karate, kempo, kungfu dan jenis-jenis lainnya. Yang paling memalukan adalah ia bisa kalah dalam pertarungan melawan Chorong dan Eunji. Mereka wanita! 2 orang pula! Tapi dia bisa terkapar dengan sukses. Dan dia tidak biasa kalah dalam hal ini, apalagi dengan lawan jenis.

            “ Hey, pertarungan belum selesai. Kau mau membuatku menunggu sampai kapan?!” seru Woohyun di pinggir ring. Mau tak mau L bangkit. Dengan seluruh tenaga yang tersisa, pria itu memasang kuda-kudanya. Namun sayang itu nampak lemah. Woohyun tersenyum merendahkan, meraih handuknya, dan melenggang keluar arena bertarung.

            “ H-hey, kenapa kau pergi?” tanya L. Woohyun tak menjawab, ia langsung duduk disamping Chorong dan meminum air dari botol milik gadisnya itu.

            “ Jika kita lanjut, aku khawatir kau akan tumbang. Pertarungan ini masih ada sekitar 2-3 ronde lagi” jawab Woohyun kalem. L nyaris stroke ditempat. Apa katanya? Masih sekitar 2-3 ronde lagi? Bunuh L sekarang!. Dia sudah melewati 5 sesi pertarungan dengan 5 agen yang berbeda. Sunggyu, Hoya, Eunji, Chorong, dan Woohyun. Dan hasil akhinya ia selalu terkapar.

            “ Hai” sapa seorang lelaki jangkung dengan nada tajam. Ia meregangkan tubuhnya sebentar. “ Salam kenal hyung, namaku Kai”              

            Semua orang agaknya menahan nafas saat melihat persiapan kedua orang itu. Kai, pertarung terbaik CKU. Mungkin tubuhnya tak sekekar Woohyun atau Hoya tapi dia memiliki reflex yang bagus serta kemampuan bela dirinya benar-benar mengagumkan. Sepertinya L akan berakhir di ronde 6 ini.

            “ Hiat~”. L melayangkan tendangan memutar pada Kai. Dengan santai Kai menunduk. Karena terlalu lemah, tendangan L membuat tubuhnya sendiri berputar membelakangi Kai. Kesempatan itu ia gunakan untuk melumpuhkan L. Ditendangnya pinggang L hingga terjatuh.

            “ Hhh hhh” dera nafas L sudah tak karu-karuan. Pemandangan itu membuat Kai tersenyum sinis.

            “ Bangunlah. Masa segitu saja kau sudah KO” ujar Kai. L berdiri memasang kuda-kuda. Ekspresi Kai berubah datar dan memandang L malas.

            “ Ha!”

            “ Tidak!”

            “ Naeun-a!”

            Para penonton –member-member CKU– sontak heboh sampai terbangun dari kursi. Naeun tiba-tiba menyeruak masuk ke ring dan menghentikan Kai yang hendak melayangkan tinjunya pada wajah tampan L. Gadis itu berdiri didepan L untuk menjadi tameng. Semesta harus mensyukuri reflex bagus Kai karena jika tidak pasti sang Dark Angel sudah terbaring lemah di rumah sakit akibat tinju dasyat yang akan ia dapat. Kai menatap Naeun kaget.

            “ Yak Son Naeun, kau tak boleh begitu!” seru Woohyun sambil mengayun-ayunkan botol kosong ditangannya. Chorong buru-buru menyikut kekasihnya agar tidak banyak protes. Naeun menghela nafas.

            “ Hentikan Kai” ucapnya pelan. Kai memiringkan kepalanya bingung.

            “ H-huh? Kau bilang apa?”

            “ Berhenti. Kim Jongin”

            Kai menghembuskan nafas tak percaya. Pria itu memincingkan matanya melihat L yang ada dibelakang Naeun dengan wajah lelah namun tersenyum bahagia. Dan saat itu juga rasanya Kai ingin menginjak L.

            “ Tapi ini belum selesai” sergah Kai mulai kesal.

            “ Bagiku sudah” balas Naeun. Keduanya kini saling menatap dengan wajah datar dan mata tajam. Pertarungan bisu terjadi disini.

            “ Untuk apa kau membelanya? Karena dia murid trainingmu? Huh?” tanya Kai dingin. Ia menarik salah satu ujung mulutnya. “ Aku baru tahu kau seperti itu”

            “ Mengambil kesimpulan sendiri tanpa konfirmasi kebenaran itu bukan sesuatu yang bijak, Kai”. Naeun melirik L yang ada dibelakangnya sebentar sebelum dia kembali menatap teman seperjuangannya. “ Seharusnya kau bertanya terlebih dahulu”

            Kai menghela nafas. “ Jadi, kenapa kau seperti ini?”

            “ Kau tahu kau terlalu kuat. Jadi jika kita membiarkan semua ini terus berlangsung maka yang ada L malah KO sebelum waktunya. Dan itu artinya….aku tak punya kesempatan menghajarnya”. Semua orang disitu mengejap-ejap kaget. L malah langsung bertampang idiot.

            “ Maksudmu….”

            “ Kalian pikir aku ingin melewatkan kesempatan meninju wajahnya?” gurau Naeun yang terdengar mengerikan ditelinga L. Kai tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Naeun. Rasanya lega melihat gadis itu tidak berniat membela L, malah sebaliknya.

            “ Yeoksi, uri Dark Angel” ucapnya tenang walau nada gembira tak bisa ditutupi sepenuhnya. “ Lakukan apa yang ingin kau lakukan Naeun”

            L menepuk keningnya stress begitu melihat Kai melompat keluar dari ring. Naeun berbalik menghadapnya, tersenyum manis. Saking manisnya hingga L merasa jantungnya digerogoti dan diremas.

            “ Siap, L-ssi?” tanya Naeun seraya meregangkan tubuhnya. L menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Sepertinya ini tak akan buruk, toh Naeun itu wanita. “ Aku tak akan bermain kasar seperti yang lainnya. Tenang saja”

            Baru saja L membuka mulutny untuk menyahut tapi sayang tiada suara keluar. Ia terdiam dengan mulut menganga menyaksikan Naeun yang menarik ikat rambutnya. Menmbiarkan rambut indahnya tergerai. Salah satu alis L naik menikmati pemandangan yang ada.

            “ How good” gumamnya pelan. Namun kenikmatan itu tak lama dirasakan. Apalagi setelah Naeun mengarahkan tendangannya di tubuh L. Pria itu langsung roboh ditempat. Oh tidak, itu semua racun!. Omong kosong Naeun tak akan bermain kasar. Dia……….justru yang paling buruk dari semua.

 

***

            “ Tembak!”

            Duar!

            Plak!

            “ ARG!”

            L melepas kacamata hitam yang dikenakannya dan menatap Naeun tajam. Rasanya seperti sedang dikuliti jika ditatap begitu olehnya. Hanya saja yang kini ia tatap itu Naeun, gadis cantik tersebut mati rasa hingga membalasnya dengan wajah datar.

            “ Kenapa memukulku hah?!” teriak L murka. Ia benci dengan sikap Naeun yang semena-mena padanya. Yah sebenarnya bukan begitu juga penyebabnya. Lelaki tampan itu masih sakit hati karena kalah telak dalam duelnya melawan Naeun. Nona Son menyadari ia memiliki kualitas fisik diatas rata-rata yang membuat kaum adam manapun bertekuk lutut. Dan tadi dia mengkombinasikannya dengan kekuatan serta kepercayaan diri.

            Tadinya L mau meninju Naeun, tapi tiba-tiba Naeun sudah mengibaskan(?) rambutnya ke wajah L. Otomatis pria itu membeku ditempatnya. Bodoh memang. Kesempatan itu dimanfaatkan Naeun untuk menghajarnya habis-habisan. Sampai-sampai saat L terjatuh berlutut pun Naeun tetap mengerahkan kakinya agar L tergeletak. Lebih memalukannya lagi, L harus berteriak-teriak ‘aku menyerah aku menyerah’ agar Naeun mau berhenti. Harga dirinya sudah dibuang entah kemana saat itu.

            “ Kau itu bodoh sekali. Kita sudah disini hampir 1 jam dan semua tembakanmu tak ada yang tepat mengenai target” balas Naeun tenang. L mengacak-acak rambutnya frustasi.

            “ Hey, ini belajar menembak! Bukan belajar matematika yang bisa dilakukan 1 jam!”. L menggertakan giginya. “ Lagipula pelurunya tak melenceng jauh dari target”

            “ Iya, itu sama seperti kau harus menembak tangannya tapi meleset ke dada dan mengenai jantungnya. Tak terlalu melenceng jauh dari target kan?”

            Naeun mengambil pistol ditangan L, mengarahkannya ke papan target, dan menarik pelatuknya dalam kurun waktu kurang dari 2 detik. L menganga, tembakan gadis itu tepat sasaran.

            “ W-wow” kagum L. Ia menoleh kearah Naeun yang sudah menatapnya terlebih dahulu.

            “ Kau calon member CKU, harus bisa mempelajari segala hal dengan cepat” ucap Naeun. Ia tersenyum mengejek tampang idiot L yang masih terpampang nyata. Entah bagaimana caranya, sebuah ide laknat melintas dibenak Naeun. Sepertinya ini akan menyenangkan dan sukses besar karena Naeun Effectnya bekerja sangat kuat pada pemuda itu sekarang. Naeun meraih kerah baju L dan menariknya, membuat jarak antara wajah mereka tak lebih dari 1 jengkal.

            L membelalak. Sejak kapan wajah Naeun terlihat begini dekat?. Paru-parunya mogok kerja, nafasnya habis saking indahnya pemandangan jarak dekat ini. Begitu pula Naeun. Ia hampir membiarkan matanya berkaca-kaca karena bisa melihat wajah ini lagi dalam jarak dekat. Wajah Myungsoo. Tapi sepertinya gadis itu harus melupakan Myungsoo sejenak karena jika tidak, mungkin ia akan kehilangan kendali dan kembali menarik kerah lelaki tampan dihadapannya agar jarak antar keduanya hilang.

            “ L Kim” ucap Naeun setelah keheningan cukup lama.

            “ I-iya?”

            Tangan Naeun yang tadinya menarik kerah L kini beralih mengelus poni pria itu. “ Berlatihlah dengan baik”

 

***

            Kai berdiri terdiam di ruang bela diri CKU sambil menatap target pukul tajam. Otaknya kembali mengulang memori yang tak sengaja terekam. Ia melihatnya, Naeun menarik kerah L. Kai tak habis pikir, apa yang membuat seorang Son Naeun bisa melakukan hal-hal seperti itu pada lelaki yang belum ia kenal?. Gadis itu saja tak pernah melakukan hal seekstrim itu ketika bersamanya padahal mereka teman seperjuangan.

            “ Benar-benar terbakar ya?” tanya seseorang tiba-tiba. Hoya muncul dari sudut tergelap ruang bela diri –yang hanya mengandalkan cahaya dari luar karena Kai malas menyalakan lampu– dan menghampiri Kai dengan senyum dingin yang memikat. Kai membalasnya dengan senyum pahit.

            “ Kurasa kali ini lukanya banyak sekali. Akibat bakaran itu” jawab Kai tenang namun pengucapannya terdengan dalam. Penuh dendam. Lelaki berkulit tanned itu meregangkan lehernya sebelum melayangkan tinju pada target pukul itu.           “ Si L itu, apa dia pakai ilmu hitam untuk menggaet Naeun-ku?”

            “ Tak mungkin selicik itu” sahut Hoya. Ia duduk ditempatnya dan menatap Kai dengan wajah datar. “ Kurasa dia memiliki sesuatu dalam dirinya yang membuat Naeun terjerat. Sesuatu yang tidak kau miliki”

            “ Menurutmu aku kurang sempurna? Semua wanita menginginkanku kecuali dia. Atau memang Naeun saja yang buta?”

            “ Kelihatannya Naeun tidak butuh yang sempurna. Biasa tapi menyentuh dan meninggalkan sebuah memori berharga. Dan tentunya berhasil merebut hatinya”

            Kai mengepalkan tangannya dengan wajah masam. Itu tempat yang berusaha ia raih. Yang ia perjuangkan selama bertahun-tahun tanpa kenal lelah. “ Sainganku ya? aku tak keberatan dengan sebuah duel. Apalagi dengan hadiah yang begitu mengagumkan”

            Lelaki itu berjalan ke sudut ruangan yang meyimpan beberapa anak panah, mengambil salah satu dari mereka, dan melemparkannya tanpa melihat target karena dia ingin cepat keluar dari situ. Hoya tersenyum melihat dimana anak panah itu menancap. Tepat ditengah papan target.

 

***

            Eunji keluar dari ruangannya dan mengunci pintu sembari melihat sekeliling. Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam dan ia sendirian didalam gedung itu –para pekerja biasa pulang pukul 8.30 malam–. Tanpa perasaan takut ia berjalan pergi. Sebenarnya ia merasa takut juga kalau-kalau ada makhluk ‘lain’ muncul tapi perasaan bahagia terlalu mendominasinya hari ini.

            Naeun berangsur-angsur membaik. Yah meski masih dingin dan mempertahankan image Dark Angelnya tapi setidaknya sekarang ia sudah banyak tersenyum –walau sembunyi-sembunyi–. Ia harus berterima kasih pada pria bernama L kim itu, terlebih-lebih pada Myungsoo yang sudah berbaik hati mengirimkannya. Sepertinya sahabat karibnya itu juga sudah merindukan sosok Son Yeoshin.

            Langkahnya berhenti saat melihat L dan Naeun duduk di depan gedung. Samar-samar percakapan diantara keduannya terdengar.

            “ Badanku sakit” adu L. Naeun nampak menoleh.

            “ Kenapa?” tanya Naeun basa-basi.

            “ Dihajar para monster CKU. Untung aku tidak mati”

            “ Tch, baru begitu saja sudah mengeluh. Manja”

            L menoleh dan melotot. “ Aku tidak manja, tapi memang sakit! Apalagi kau, itu kaki atau beton? Tendangannya membuat 12 pasang tulang rusukku lepas dari tempatnya”

            “ Memang sakit sekali?”

            “ Iyalah, pakai tanya!”

            Naeun sebenarnya merasa bersalah juga karena dia memang menghajar L dengan tenaga maximal. Terakhir ia menggunakan kekuatan itu, 5 perampok masuk ruang UGD. Bersyukur L tak mengalami cidera apapun.

            “ Maaf ya” ucap Naeun pelan.

            “ Maaf saja tak akan membuat keadaanku membaik!” balas L ketus.

            “ Lalu kau mau apa?”

            “ Habiskan hari ini denganku. Kita kencan”. Naeun menatap pria itu kesal.

            “ Kau sengaja ya?”

            “ Yasudah kalau tidak mau. Tak akan ku maafkan!”

            “ Yasudah kalau tak mau memaafkanku”

            “ Eh…eh kenapa begitu?”. L malah panic sendiri karena ancamannya tidak mempan pada Naeun. “ Harusnya kau memohon-mohon agar dimaafkan”

            Sekarang Naeun malah tertawa terbahak-bahak, membuat L bingung. “ Itu hanya didalam mimpimu, L Kim sayang”

            “ Baiklah kuganti. Traktir aku makan sepuasku”

            “ Dan bukan kencan?”

            “ Iya”

            Naeun tersenyum lebar. “ Baiklah. Kajja!”

            Eunji melihat Naeun menggenggam pergelangan tangan L, menarik pria itu agar cepat pergi. Itu yang ia tunggu dari Naeun sejak 3 tahun lalu. Son Yeoshin sudah kembali.

 

***

How How?

RCL Please 😀

Author: lollimato

Hello, this is Lollimato! I'm a bigfan of APink and BTS enjoy my fanficts and dont forget to give a comment and like Thank you ^^

44 thoughts on “[FF MyungEun] The Killing Part 2 : Be Nice Training Member, L!

  1. aaaaaaaaaaaaaaaaaaa~~ Jinjja daebaaaaaaaak !!!! lanjutnya jan kelamaan ne 😉

  2. waaaaaa……
    bagian terakhirnya!!!!!!!!
    ditunggu part selanjutnya ya 😀

  3. kyaaaa.kerenn thor;-;)b kasihan l.kim haha.next chap secepatnya ya thor hehe

  4. daebak eonni
    bikin penasaran ….
    nanti di kasih flasback dong eonni
    jadi biar agak ngerti ma masa lalu naeun hehehe
    gomawo …..

  5. Aaa…!!! so sweet >< OMG!
    Please updateeee ^^
    I cant wait!!
    MyungEun is daebak!!!!!! ^_^

  6. Annyeong thor aku readers baru
    Ffnya keren kyaaaa ><
    Ditunggu kelanjutannya thor 😀

  7. WoW KAIII *Q* ternyata suka ama Naeun /\*o* siap2 ya L dihajar ama suami gue bg Kaitem 😀 keren thor setiap kata2 nya buat feelnya dapet bgt jangan lama2 ya thor next partnya keke~

  8. Huhu thor mian, aku udah baca dr kemaren2, tapi aku blom smpet komen 😦 bookmark part ini pake acara ilang pula -_-”

    SETUJU THOR! L emang kerbau pemalas! (yg cakepnya ga ketulungan xD).
    Makasih author, Lnya dibikin menderita disini xDD habis biasanya cast cewenya terus sih yg menderita… L dibanting sama Naeun juga pula hahahahaha 😀

    Oiya thor, kasi tau masa lalunya L dongg, penasaran knp dia ga diungkap sm sekali masa lalunya ._.
    Dan 1 lg saran aku, ACTION n ROMANCEnya tambahin dong thor ~ u,u #readerbanyakmau /slapped/

    Hahah okelah, sekian dulu thor komenku yg absurd ini hehe, annyeong~
    Oiya, lanjutannya jgn lama2 ya thor, nanti digentayangin Myungsoo lohhh…
    FIGHTING THOR!!!!!! ^^

    (btw, blog-mu ini gabisa di follow lewat email ya thor? .___.)

    • mwahahahahah gapapa gapapa yang penting komen dah xD

      L mah seburuk2nya dia tetep aja keliatan indah/? gr2 mukanya menggoda iman #tsaaah
      iya, aku lebih sayang sm Naeun daripada L/? lagian L lg ngeselin bgt itu skrg -_- jd disiksa aja udah HAHAHAHAHAHA

      Ohiya ya,, aku ga bahas2 masa lalu L ._. seringnya ngambil cerita dari sudut Naeun, abisan sudut pandang aku disini sbg org ketiga pengamat sih bukan orang ketiga serba tau u.u
      tapi kamu ngasih aku ide buat bikin masa lalu L mwehehehehehehehe. gomapta 😀
      dan pasti aku tambahin kok action sama romance-nya 😀

      iya ini blog heran aku dimana tempat biasa taro follow lewat emailnya gaada abisan /malah curhat/

      MAKASIH YA UDAH KOMEN PANJANG-PANJANG HUAAAA SENENGLAH SAMA YANG KOMEN PANJANG BEGINI XOXOXOXO

  9. pffttt aku senyum senyum sendiri bacanya>< MyungEun sweetnya bikin diabetes aseli;;;;

  10. Jeongmal mianhe baru baca + komen.
    AAAAAAA suka ama part ini :* L dengan Naeun manis banget. Btw Myungsoo udah meninggal gitu?
    And… Kai jadi orang ketiga nih? huhuhu, berasa langganan banget ya di setiap ff, lol.
    Btw eke kasian juga sama bang L di part ini, disiksa mulu. kekeke~ 😀
    Next part kalo boleh saran adegan kisseu dong ._.v #PLAK!yadong–”

    Hwaiting ! ^^

    • kkkk gwaenchanayo eonni~~
      iya si Myungsoo udah meninggal ceritanya, nanti ada penjelasan di part selanjutnya mwahahaha
      Kai aura2 PHO soalnya lmao kalo pake Taemin ga cucok, gemulai begitu /oops/
      wakakakak biasa kan FF MyungEun itu Naeun yang di siksa, sekarang gantian, enak bgt L dibaik-baikin mulu awkawkawkawk
      adoh ini otak yadongnya kumaaat =_=” hahahaha nanti coba dipikirkan deh(?)

      thanks for reading eonni 😀

  11. Kkk ditunggu selamjutnyaaaa ><

  12. huwaaaaaaaaaaaa neomu daebak!!!!!!!!!!!!!!!!,part selanjutnya cepet y thor,klo bisa kasih tw aku ke nomor aku,082373860661,+ kasih tw web pageny,soalny nnti aku lupa

  13. annyeoooong… reader baru disini.
    ceritanya bagus thor. apalagi pas naeun sama l, aku baca sambil senyum-senyum sendiri.. wkwkwk

  14. acik acik nemu ff myungeun lagiiii \o/
    penasaran ih._. ditunggu banget sangat next chapternya’-‘)99999

  15. Omooooooo daebak sangattttt suka bgt sama ff ini, myungeun emang selalu mengejutkan

  16. Thorr………………………………… part 3 udaahhh heluar belum..??? oh iya thor… action nya tambah ya… kaya nya kalo yeoja yg berantem(?) lebih seru… 😀

  17. lanjut lanjut. tumben tumbenan soalnya nemu ff myungeun yg plotnya kaya gini hwhw

  18. hei,q reader baru nih..
    lanjut next partx..
    slm knl..

  19. aaaaaaaa… bagus banget thor. aku kalo ngga salah baca part satunya itu di high school fanfiction buka yaa??
    keren pake banget, tapi aku masih penasaran itu si L sebenernya Myungsoo bukan apa cuma kembarannya apa ngga ada hubungannya sama Myungsoo?!

  20. Daebakkkk~
    Ditunggu episode selanjutnya ♥

  21. jjang!!! nice myungeun fanfiction 🙂 jujur rada kasian sama kai, L yang baru muncul dikehidupan naeun aja langsung mendapat tempat dihatinya well mungkin itu karna myungsoo
    next part 😀

  22. omo kren deh aku suka
    authornim fighting next episode jgn lama” ya

  23. Aduh.. L saingannya kai. penasaran sama part selanjutnya 😀

  24. Kece bat kece bat huee :” falling in love sama myungeun couple (ʃƪ˘▿˘)

Leave a reply to dni Cancel reply